Cara Menggunakan Rumus IF Bertingkat Untuk Menguji Logika 2 Kondisi atau Lebih di Excel

Dalam artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang rumus IF di Excel. Dalam artikel tersebut dijelaskan juga bahwa rumus IF dalam Microsoft Excel terdiri dari 2 jenis. Pertama IF dengan 1 kondisi atau IF Tunggal dan yang kedua IF dengan 2 Kondisi atau lebih dan dikenal dengan sebutan IF Ganda atau IF Bertingkat.

Dalam artikel ini kita akan bahas tentang rumus IF bertingkat tapi sebelum itu silahkan buka dan pelajari terlebih dahulu pembahasan tentang rumus IF Tunggal. Supaya mudah untuk memahami pembahasan kita kali ini karena memang rumus IF bertingkat merupakan lanjutan dari rumus IF Tunggal.

Cara Menggunakan Rumus IF Bertingkat Dalam Microsoft Excel

Rumus Excel IF Bertingkat sebenarnya polanya sangat mirip dengan penggunaan IF tunggal atau IF dengan 1 kondisi. Hanya saja pada argumen value_if_false ditambahkan kembali rumus Excel IF untuk menampung kondisi yang kedua.

1. Perbedaan IF Tunggal dan IF Bertingkat

Seperti yang disebutkan diatas bahwa penggunaan kedua rumus ini sebenarnya hampir sama saja. Seperti yang kita ketahui bahwa syntax dari rumus IF Tunggal adalah sebagai berikut :

=IF(logical_value; value_if_true; value_if_false)

Selanjutnya jika kita akan menggunakan rumus IF Bertingkat maka pada argumen value_if_false ditambahkan kembali rumus IF menjadi seperti berikut ini :

=IF(logical_value; value_if_true; IF(logical_value; value_if_true; value_if_false))

Perbedaan dari kedua rumus diatas tentu terletak pada argumen value_if_false dimana argumen tersebut hanya akan dipasang diakhir rumus IF meskipun ada beberapa kondisi yang akan diuji. Selain itu tanda kurung tutup diakhir rumus jumlahnya akan selalu mengikuti jumlah dari rumus IF-nya.

Jika rumus IF ada 2 maka tanda kurung yang dibuat hanya 2 saja sebaliknya jika rumus IF-nya ada 3 maka tanda kurungnya juga harus mengikuti menjadi 3.

2. Rumus IF Bertingkat 2 Kondisi

Setelah memahami cara penulisan argumen pada rumus IF bertingkat selanjutnya mari kita lihat contoh penggunaannya. Contoh yang pertama kita akan menggunakan 2 kondisi saja dan nanti akan dilanjutkan dengan 3 kondisi.

Silahkan perhatikan gambar berikut ini :

Rumus IF bertingkat

Dalam contoh tersebut terdapat angka yang ditempatkan pada kolom A atau kolom yang pertama. Selanjutnya angka – angka tersebut akan kita uji dengan kondisi sebagai berikut :

  1. Jika angka didalam kolom A adalah 1 maka hasil yang muncul adalah A
  2. Jika angka didalam kolom A adalah 2 maka hasil yang muncul adalah B
  3. Jika angka didalam kolom A bukan 1 dan 2 maka hasilnya adalah C

Dari kondisi diatas tentu kita tidak bisa menggunakan rumus IF tunggal karena kondisi yang kedua tidak akan bisa diuji jika menggunakan rumus IF tunggal tersebut. Untuk itu mari kita gunakan rumus IF bertingkat supaya kondisi yang kedua juga bisa diuji dan hasil yang muncul akan sesuai dengan ketentuan diatas.

Adapun rumus IF Bertingkat yang digunakan pada Cell B4 diatas adalah sebagai berikut :

=IF(A4=1,”A”,IF(A4=2,”B”,”C”))

Hasil yang muncul dengan rumus IF bertingkat akan terlihat sama persis dengan contoh gambar diatas.

Lalu bagaimana urutan pengujian logika pada rumus IF bertingkat diatas ? Untuk pengujian logika intinya hasil dari pengujian logika tersebut akan berhenti jika sudah ada hasil dengan nilai TRUE.

Jika belum menemukan hasil TRUE maka rumus IF akan melanjutkan pengujian ke logika berikutnya. Jika sampai logika terakhir tidak ditemukan hasil TRUE maka yang akan muncul adalah value yang dimasukan kedalam argumen value_if_false.

Misalnya kita akan ketik angka 1 maka pengujian logika pertama adala apakah 1=1? Hasil dari pengujian tersebut adalah TRUE maka jika angka 1 yang kita ketik hasilnya pasti adalah A.

Selanjutnya misalnya kita ketik angka 2 maka pengujian logika pertama adalah apakah 2=1? Jawabannya adalah FALSE untuk itu rumus IF akan melanjutkan pengujian ke logika yang kedua yaitu apakah 2=2 ?

Hasil dari pengujain yang kedua tentu adalah TRUE maka jika kita ketik angka 2 hasilnya adalah B karena value TRUE ada pada logika yang kedua.

Selanjutnya misalnya kita ketik angka 3 maka pengujian logika yang pertama adalah apakah 3=1? Jawabannya adalah FALSE dan rumus IF akan menguji logika yang kedua yaitu apakah 3=2 ? Hasil dari pengujian logika yang kedua juga adalah FALSE dan nilai logika yang diuji hanya 2 saja sehingga rumus IF akan menampilkan hasil pada argumen value_if_false yaitu C.

Silahkan pahami urutan – urutan pengujian logika pada rumus IF bertingkat diatas supaya kita tidak salah menempatkan pengujian logikanya.

3. Rumus IF Bertingkat 3 Kondisi

Pada dasarnya penambahan setiap kondisi pada rumus IF bertingkat polanya akan sama saja. Selama kondisi atau kriteria masih ada maka silahkan masukan kedalam argumen value_if_false.

Dalam pembahasan diatas syntax untuk rumus IF bertingkat dengan 2 kondisi adalah sebagai berikut :

=IF(logical_value; value_if_true; IF(logical_value; value_if_true; value_if_false))

Maka selanjutnya syntax untuk rumus IF bertingkat dengan 3 kondisi adalah sebagai berikut :

=IF(logical_value; value_if_true; IF(logical_value; value_if_true;IF(logical_value; value_if_true; value_if_false))

)))

Seperti yang terlihat dalam syntax diatas bahwa penambahan rumus IF selalu dilakukan pada argumen value_if_false. Hanya saja seperti yang saya sebutkan diatas bahwa setiap bertambah 1 rumus IF maka kurung tutupnya juga harus kita tambah 1 lagi.

Supaya lebih mudah silahkan perhatikan gambar berikut ini :

Rumus IF bertingkat 3 kondisi

Dalam gambar tersebut sudah  dibuatkan contoh untuk rumus IF bertingkat dengan 3 kondisi. Sengaja saya buat contohnya mirip dengan 2 kondisi supaya mudah untuk membedakannya.

Adapun nilai kondisi atau nilai logika yang akan diuji akan kita tambahkan 1 angka menjadi seperti berikut ini :

  1. Jika angka didalam kolom A adalah 1 maka hasil yang muncul adalah A
  2. Jika angka didalam kolom A adalah 2 maka hasil yang muncul adalah B
  3. Jika angka didalam kolom A adalah 3 maka hasil yang muncul adalah C
  4. Jika angka didalam kolom A bukan 1, 2 atau 3 maka hasilnya adalah D

Silahkan perhatikan keempat urutan pengujian diatas, jika kita gunakan IF bertingkat dengan 2 kondisi maka salah satu kondisinya tidak akan bisa dimasukan kedalam argumen.

Untuk itu argumen akan kita tambahkan 1 menjadi 3 dan rumus IF bertingkat dengan 3 kondisi yang digunakan pada Cell B4 adalah sebagai berikut :

=IF(A4=1,”A”,IF(A4=2,”B”,IF(A4=3,”C”,”D”)))

Dengan rumus tersebut diatas maka semua kondisi logika yang akan diuji sudah bisa dimasukan kedalam argumen. Untuk hasil yang akan muncul silahkan lihat pada contoh gambarnya selain itu untuk urutan pengujian nilai logika sama saja dengan cara yang pertama.

Tetapi ditambahkan satu pengujian logika sebelum rumus IF bertingkat mengambil isi didalam argumen value_if_false. Semoga kedua contoh diatas akan dengan mudah diikuti dan dipahami oleh kita semua.

Itulah pembahasan kita kali ini tentang rumus IF bertingkat dan semoga pembahasan pada artikel kita kali ini bermanfaat untuk semua pembaca.